Pada zaman dahulu kala lahirlah seorang pangeran. Pangeran itu bernama Pangeran Bedalem. Dia diangkat menjadi Adipati Betak menggantikan ayahnya yang telah wafat. Selama pemerintahannya daerah itu selalu aman dan tidak ada peperangan. Dalam waktu yang lama itu dia menjadi adipati, ia ditegur oleh ibunya. Ibunya menyuruh anaknya Pangeran Bedalem agar segera mencari seorang gadis untuk dijadikan istri. Pangeran Bedalem berfikir bahwa dia sadar kalau belum punya istri.
Lalu dia segera mencari-cari seorang gadis yang pantas untuk diperistri. Ternyata setelah mencari-cari sampai beberapa bulan ternyata pilihannya jatuh pada Rara Ringgit, adik dari seorang selir ayahnya yang bernamaRetno Mursada. Dia sangat cantik dan baik. Pangeran Bedalem segera menemui Retno Mursada. Kepada Retno Mursada dia mengutarakan keinginannya untuk memperistri Rara Ringgit. Pada waktu itu Pangeran Bedalem memohon kepada Ibu Retno Mursada agar menyampaikan keinginannya kepada Rara Ringgit secepatnya. Ketika Pangeran Bedalem meninggalkan Retno Mursada tiba-tiba Rara Ringgit datang, segera Mursada menyampaikan keinginan Pangeran Bedalem kepada Rara Ringgit, ternyata dia terhenyak tak percaya karena dia menganggap Pangeran Bedalem sebagai saudaranya sendiri dan dihatinya tak ada rasa cinta kepada Pangeran Bedalem. Ternyata RaraRinggit menolak untuk dinikahi. Karena penolakan itu, Pangeran Bedalem marah dan mengancam akan memaksanya untuk dijadikan istri. Etelah Rara Ringit mengetahui itu, dia merencanakan untuk melarikan diri dari Kadipaten Betak. Pada suatu malam yang sunyi, Rara Ringgit sudah bersiap-siap untuk lari dari Kadipaten Betak. Semula Rara Ringit yakin, tak akan ada yang mengetahui kepergiannya. Ternyata seorang prajurit yang sedang ronda memergokinya dan dia segera lari secepatnya. Setelah itu prajurit melaporkannya pada Pangeran Bedalem, setelah tahu itu dia segera mempersipakan prajuritnya untuk mengejar Rara Ringgit.
Pada waktu itu Pangeran Bedalem berpesan kepada prajuritnya agar tidak melukai Rara Ringit dan menangkapnya hidup-hidup. Rororinggit mengetahui bahwa dia sedang dikejar oleh Pangeran Bedalem dan prajurit-prajuritnya. Rara Ringit segera berlari pontang-panting dan kadang harus bersembunyi untuk menghilangkan jejak sampai pagi pun dia selamat dan belum tertanglap oleh Pangeran Bedalem. Ketika ituRara Ringit terus berlari menghindari pengejaran sampai kelelahan dan merasa sangat kehausan. Tidak jauh dari perjalanan itu dia menemukan sebuah sendang (telaga kecil) yang jernih airnya. Di daerah itu banyak orang yang sedang menunggu giliran untuk mengambil air dan Rara Ringgit pun menungu gilirannya. Namun rasa haus tidak dapat ditahan dan akhirnya dia meminta izin kepada orang-orang disana. Untung saja mereka mengizinkan dan dia merasa lega. Dengan mata berbinar-binar dia tergesa-gesa menuju di tepi sendang. Karena kurang hati-hati akhirnya kaki Rara Ringgit terpeleset batu yang licin dan terjengkang ke belakang dan kepalanya terbentur batu yang keras. Orang-orang disana segera menolong, namun tidak disadari sudah terlambat. Rara Ringgit sudah meninggal dunia. Pangeran Bedalem dan Prajuritnya tiba ditempatitu dan melihat banyak orang yang bergerombol di tetpi sendang. Lalu dihampirinya orang-orang itu. Ternyata air mata Pangeran Bedalem mulai bercucuran melihat rara Ringgit sudah terbujur kaku digotong oleh orang-orang itu Dia menyesali kepergian Rara Ringgit karena kesalahan yang dibuatnya untuk mengancam Rara Ringgit. Lalu Pangeran Bedalem menyuruh prajuritnya untuk membantu orang-orang mengubur jenazah rara Ringgit. Semenjak ditinggalkan Rara Ringgit dia selalu menangis dan menyesal terus-menerus. Akhirnya dengan hati yang lapang Pangeran Bedalem menerima kepergian rara Ringit dan kemudian Pangeran Bedalem pergi dan meninggalkan Kadipaten Betak. Semenjak itu Kadipaten Betak menjadi tidak aman dan selalu ada peperangan karena tidak ada adipati yang menjadi Raja di Kadipaten Betak. Dan akhirnya daerah itu selalu menjadi sepi dan sunyi dan ibu dari Pangeran Bedalem telah meninggal dunia.
Pangeran Bedalem kemudian menjadikan dirinya sebagai seorang pertapa di sebuah pegunungan kecil. Setelah bertapa sampai beberap tahun akhirnya meninggal. Ketikameninggal, dia dimakamkan di tempat itu. Pegunungan itu sekarang berada di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dan pegunungan itu sekarang masih ada. Sendang tempat meninggalnya Rara Ringit oleh orang-orang sekarang diberi nama Sendang Beji. Nama itu sesuai degan pangakuan Rara Ringgit pada zaman dahulu, Hingga sekarang Sendang itu tetap diberi nama Sendang Beji. Sendang Beji berada di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung.
bajigor
05 Januari, 2009
Asal Usul Nama Sendang Beji
Label: sejarah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar